Pada awal pendiriannya di tahun 1983, Mizan fokus menerbitkan buku-buku terjemahan penulis Muslim internasional untuk mewarnai khazanah dan wacana Islam modern yang toleran di Indonesia. Saat ini, Mizan Publika membawahi beberapa lini penerbitan seperti Mizan Wacana, Bentang Pustaka, Qanita, Kaifa, Noura Books, Pelangi Mizan, Liman, Pastel Books, The Panasdalam Publishing. Seiring dengan eksistensinya tersebut, Mizan telah meluaskan jangkauan pembaca dengan menerbitkan buku berbagai genre. Tak hanya menerbitkan buku-buku spiritualitas dan keislaman, kini Mizan Publika juga menerbitkan buku-buku pengembangan diri, sastra, fantasi-sains, fiksi anak dan remaja, hingga buku-buku traveling. Berbagai karya fenomenal dan laris dari penulis terkenal dunia dan Indonesia, seperti Alice Munro, Dan Brown, Edgar Allan Poe, George Orwell, Harper Lee, Haruki Murakami, JK. Rowling, Jonas Jonasson, Jostein Gaarder, Karen Armstrong, Malala Yousafzai, Paula Hawkins, Pittacus Lore, Rick Riordan, Steven D. Levitt & Stephen J. Dubner, Stieg Larsson, Umberto Eco , Veronica Roth, Walter Isaacson, Andrea Hirata, Dee Lestari, Trinity, Komaruddin Hidayat, Rhenald Kasali, Pidi Baiq, Sujiwo Tejo, Salim Said, Dwitasari, Mona Ratuliu, Pandji Pragiwaksono, dan lainnya, telah digarap untuk sampai pada para pembaca. | |
Lazuardi School yang dulu dikenal dengan Lazuardi Global Islamic School (Lazuardi GIS) saat ini telah bertransformasi menjadi lazuardi Global Compassionate School dengan menitikberatkan nilai-nilai kebajikan, welas asih, dan kebahagiaan yang memperkuat fondasi dasar Islam sebagai basis pengajarannya. Tujuannya agar dapat meluluskan anak-anak dengan akhlaqul karimah yang dapat keluar ke dunia untuk menjadikannya tempat yang lebih baik. Untuk mencapai visi misi tersebut, Lazuardi Compassionate School dilandasi oleh nilai-nilai utama, seperti inklusivitas, kesadaran global, berorientasi pada masa depan, penyayang, integritas, dan nilai-nilai spiritual.
Berdiri pada tahun 1994, Lazuardi School melayani jenjang pendidikan pra-sekolah (TK), pendidikan dasar (SD), dan menengah (SMP dan SMA). Saat ini, Lazuardi School yang berpusat di Cinere, Depok, hadir pula di Sawangan Depok, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Surakarta, Lampung, Klaten, Makassar, Yogyakarta, Bekasi, dan Banyuwangi. |
|
Yayasan Amal Khair Yasmin merupakan lembaga social enterprise yang bergerak pada bidang pemberdayaan pendidikan kaum dhuafa. Beberapa model sekolah berkualitas mulai dari jenjang TK, SMP, dan SMA yang dapat diakses oleh kelompok dhuafa telah berhasil dikembangkan. Tak hanya menyasar pendidikan formal, Yasmin juga mengembangkan berbagai model pendidikan di jalur nonformal (seperti sanggar belajar dan bimbingan belajar), serta pusat terapi autis dan layanan konseling kesehatan mental. Seluruh program Yasmin diperuntukkan agar dapat diakses secara gratis oleh kaum dhuafa. Sejak awal berdiri pada tahun 1998, Yasmin menjalankan beberapa lini usaha yang keuntungannya digunakan untuk membiayai berbagai program sekolah gratis tersebut. Salah satunya dengan mengelola Toko Barberku (Barang Bekas Berkualitas), yang menjual barang-barang preloved/second-hand bermutu mulai dari buku, majalah, pakaian, furnitur, alat-alat rumah tangga, alat-alat perkantoran, barang elektronik, hingga kendaraan dan perhiasan. | |
COMPASSIONATE ACTION INDONESIA | Compassionate Action Indonesia berafiliasi dengan Compassion in Action, International Inc., organisasi nirlaba internasional yang menghidupkan prinsip-prinsip dalam Charter for Compassion (Piagam Welas Asih) melalui tindakan nyata dan praktis di berbagai sektor kehidupan. Prinsip welas kasih pada dasarnya telah ada dan diyakini sebagai jantung dari seluruh tradisi agama, etika, dan spiritual di dunia ini.
Prinsip welas asih mendorong setiap manusia untuk bertekad meringankan penderitaan sesama makhluk, memperlakukan semua orang—tanpa terkecuali—dengan keadilan mutlak, kesetaraan dan rasa hormat, serta menahan diri secara konsisten dan empatik dari menimbulkan rasa sakit pada sesama, tidak bertindak atau berbicara kasar karena dendam, chauvinisme, atau kepentingan pribadi, untuk memiskinkan, mengeksploitasi atau menyangkal hak-hak dasar siapa pun, dan untuk menghasut kebencian dengan merendahkan orang lain. Dengan kata lain, menjadikan kemanusiaan prinsip nyata dalam tindakan pribadi dan di depan publik. |
Gerakan Islam Cinta (GIC) dideklarasikan oleh 40 tokoh Muslim Indonesia pada tahun 2012 di Jakarta sebagai respons kaum Muslim moderat terhadap fenomena intoleransi dan radikalisme yang mengatasnamakan agama. Untuk kemudian GIC menjadi organisasi yang aktif dalam melakukan upaya-upaya dalam rangka mewujudkan pergeseran paradigma dalam memahami dan menghayati Islam dan mengambil langkah-langkah mewujudkan cinta-kasih dalam kehidupan kemasyarakatan, khususnya di negeri Indonesia.
Sepanjang perjalanannya dalam satu dekade ini, GIC telah melakukan berbagai kegiatan untuk mencapai visi misinya tersebut. Kegiatan-kegiatan yang telah diinisiasinya antara lain: Festival Literasi Islam Cinta (FLIC), Literasi Islam Cinta melalui penerbitan buku Serial Islam Cinta dan buku Serial Gen Islam Cinta, memproduksi film-film Islam Cinta seperti Mencari Hilal dan Ayat-ayat Adinda, mengkampanyekan Sembilan Nilai Islam Cinta, Pelatihan Literasi bagi da’i, guru PAI, asatidz, santri dan aktivis rohis yang bertujuan menyebarkan narasi Islam yang damai sehingga mimbar Jumat, pelajaran di sekolah dan pesantren akan bernuansa Islam yang menyejukkan, Akademi Digital untuk Da’i Muda, Podcast Gen Islam Cinta, dan lain sebagainya. |
|
Millennia 21st Century Academy adalah perusahaan konsultan profesional yang bergerak dalam bidang pendidikan terutama dalam hal pengembangan sekolah menuju sekolah abad 21. Didirikan oleh sekelompok orang yang telah berkontribusi banyak bagi pengembangan pendidikan di Indonesia dengan misi menyebarkan lebih banyak semangat agar sekolah mau terus belajar sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan dalam skala yang lebih besar. Berbagai program pendampingan pada beberapa sekolah telah dilakukan oleh Millenia 21st Century Academy, khususnya dalam hal mengembangkan keterampilan abad 21 yang dibutuhkan seluruh civitas sekolah, mulai dari guru, peserta didik, maupun orang tua. |