Sudah menjadi hal yang lumrah di setiap negara memiliki berbagai permasalahannya masing-masing yang harus segera diselsaikan, tak terkecuali dalam bidang pendidikan.
Pendidikan merupakan salah satu fondasi penting dalam sebuah negara, sebab untuk menunjang kehidupan yang layak bagi masyarakat sangat dibutuhkan pembekalan wawasan dan keterampilan, guna menjadi pribadi yang memiliki kualitas serta berdaya saing tinggi. Tentunya wawasan dan keterampilan tersebut tidak hanya didapat dari pendidikan formal saja, namun pendidikan non formalpun dapat menjadi alternative untuk mendapatkannya.
Meski demikian, tidak jarang masyarakat di banyak negara, termasuk Indonesia yang kerap kali menghadapi permasalahan ketika menempuh jenjang pendidikan formal. Berikut rangkuman permasalahan yang sering ditemui dalam dunia pendidikan.
Keterbatasan Jumlah Guru Terampil
Guru adalah salah satu elemen pendidikan agar proses belajar mengajar berjalan dengan lancar. Prosesnya guru mentransfer ilmu kepada murid, baik itu ilmu pengetahuan, keterampilan, serta mengajarkan pendidikan akhlak kepada murid. Faktanya yang terjadi di lapangan, pendidikan seringkali mendapat masalah kekurangan jumlah guru. Terutama guru-guru terampil atau yang bersertifikasi. Hal itu nyata terjadi di Indonesia. Penyebaran jumlah guru disekolah kadangkala tidak merata, sehingga ada yang kelebihan dan kekurangan tenaga pendidik. Bukan hanya masalah jumlah guru, persoalan lain yang muncul adalah gaji guru yang rendah, kurangnya perhatian pemerintah pada status guru, seperti guru honorer, dan masih banyak masalah lainnya.
Keterbatasan Infrastruktur atau Sarana fisik Pendidikan
Di beberapa media massa, baik online, stasiun televisi, atau media cetak, sering kal didapati berita bangunan sekolah yang ambruk di berbagai daerah akibat cuaca buruk, kondisi yang sudah usang, atau bahkan memang tidak layak pakai, namun tidak juga diperbaiki. Itulah yang sering kali terjadi di dunia pendidikan. Banyak faktor yang menyebabkan pihak sekolah tidak memperbaiki/merenovasi bangunan sekolah. Salah satu faktor paling mendasar ialah pendanaan yang tidak memadai dan faktor lainnya ialah kurangnya perhatian pemerintah setempat terhadap ketidak layakan bangunan sekolah.
Ketersediaan Dana Pendidikan yang Terbatas
Pembahasan pendanaan pendidikan bukan hanya sekedar membahas biaya pendidikan di lembaga formal ataupun informal saja. Melainkan termasuk biaya properti, fasilitas pendidikan lainnya, seperti buku, seragam dan lain-lain. Tidak jarang masyarakat yang keadaan ekonominya tergolong kelas menengah ke bawah tidak bisa mendapatkan pendidikan yang layak. Meskipun sudah banyak agenda pendidikan gratis yang dikeluarkan oleh pemerintah, namun sayangnya permasalahan yang menyangkut pendanaan tersebut bukanlah hal mudah untuk diatasi.
Ketersedian Bahan Belajar yang Terbatas
Kurangnya bahan belajar juga masih menjadi masalah dalam pendidikan di tanah air kita. Guna menunjang kualitas belajar siswa, seharusnya pelajar dapat dengan mudah memperoleh buku pelajaran atau lembar latihan soal yang mereka butuhkan. Terkadang tidak adanya perpustakaan atau bahan belajar gratis juga dapat menghambat proses pembelajaran murid. Bantuan seharusnya dialokasikan berupa perlengkapan belajar dan bahan ajar diberikan lebih banyak ke wilayah-wilayah yang minim bahan ajar. Tidak hanya itu saja, guru pun memerlukan bahan ajar dengan materi yang berkualitas dan tentunya sesuai dengan kurikulum terbaru sekarang. Kegiatan mengajar menjadi kurang maksimal, jika tenaga pendidik masih kurang bahan ajar dan masih menggunakan Kurikulum yang ketinggalan zaman. Hal itu tentu dapat mempengaruhi proses penyerapan ilmu oleh murid.
sumber: indonesiatrends.com